Translate

Monday, May 12, 2014

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

A.      Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Sudrajat (2008), Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Joyce & Weil (1980) mendefinisikan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran. Dengan demikian, model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode dan tekhnik pembelajaran seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.
                                                        
B.       Jenis-jenis Model Pembelajaran
            Adapun jenis-jenis model pembelajaran adalah sebagai berikut :

1.        Model Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning)

Model cooperative learning beranjak dari dasar pemikiran getting better together yang menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh, dan mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan-keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Melalui model cooperative learning, siswa bukan hanya belajar dan menerima apa yang disajikan oleh guru dalam proses belajar mengajar, melainkan bisa juga belajar dari siswa lainnya, dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain. Proses pembelajaran dengan model cooperative learning ini mampu merangsang dan menggugah potensi siswa secara optimal dalam suasana belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 2 sampai 6 orang siswa.
unsur-unsur dalam model cooperative learning sebagai berikut:
·      Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya,
·      Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama,
·      Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya,
·      Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi,
·      Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya,
·      Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

                       Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Langkah-langkah
Tingkah Laku Guru
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Pengajar menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa belajar

Menyajikan informasi
Pengajar menyajikan informasi pada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan

Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar

Pengajar menjelaskan pada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien

Membimbing kelompok bekerja dan belajar


Pengajar membimbing kelompok belajar pada saat siswa mengerjakan tugas

Evaluasi
Pengajar mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Memberikan Penghargaan
Pengajar mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok


Ada beberapa jenis model pembelajaran kooperatif yang biasa digunakan, antara lain:
1.Student Team Achievement Division (STAD)  
            Langkah-langkah pelaksanaan :
·   Siswa dikelompokkan dengan anggota 4-5 orang tiap kelompok
·   Seluruh siswa diberi kuis (tidak boleh kerja sama)
·   Point tiap anggota dijumlahkan untuk mendapat skor tim
·   Tim yang mendapat skor tertinggi dapat diberi hadiah atau penghargaan
·   Alat/bahan yang harus disiapkan oleh guru adalah LKS, rencana pembelajaran dan alat evaluasi.
2.Teams Team Tournaments (TGT)
             Langkah-langkah pelaksanaannya:
·   Guru menyiapkan kartu soal, LKS dan alat/bahan
·   Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok (tiap kelompok beranggotakan 5 orang)
·   Guru mengarahkan aturan permainannya
3.Jig saw
            Langkah-langkah pelaksanaanya:
·   Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok (tiap kelompok beranggotakan 5 orang)
·   Materi pelajaran dibagikan kepada siswa dalam bentuk teks dan dibagi-bagi dalam beberapa sub bab
·   Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab mempelajarinya
·   Anggota dari kelompoklain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya
·   Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke teman-teman kelompoknya berhak mengajar temannya
·   Ada kuis individu
·   Yang harus disiapkan guru adalah bahan kuis, LKS dan rencana pembelajaran
4.Think Pair share (TPS)
             Langkah-langkah pelaksanaannya:
·   Thinking (berfikir)
·   Pairing ( berpasangan)
·   Sharing (berbagi)
5.Number Head Together (NHT)
            Langkah-langkah pelaksanaannya:
·   Penomoran
·   Mengajukan pertanyaan
·   Berfikir bersama
·   Menjawab
6.Co-op Co-op (cooperative-coopertaive)
Langkah-langkah pelaksanaanya :
·      Diskusikan dengan siswa minat, keinginan siswa untuk mempelajari topik, pengalaman yang mereka miliki.
·      Bentuk tim sesuai yang mereka inginkan.
·      Tim memiliki lopik yang diinginkan.
·      Tim membicarakan mini topik yang mana mau dibahas oleh masing-masing pribadi siswa dalam tim (pemilihan mini topik).
·      Persiapan mini topik. Di sini siswa bekerja secara individu untuk memutuskan semua pertanyaan yang akan muncul terhadap mini topik tersebut.
·      Presentasi mini topik. Masing-masing siswa berprestasi dihadapan anggota timnya terhadap hal-hal/bagian-bagian yang ditugaskan pada masing-masing siswa.
·      Persiapan presentasi tim. Tim disiapkan untuk ke depan kelas untuk dilakukan dalam diskusi kelompok besar / diskusi kelas.
·      Presentasi tim. Satu tim mengambil kontrol terhadap kelas.
·      Evaluasi
7.TAI (Team Assisted Individualination)
Langkah-langkah pelaksanaannya:
·      Bentuk tim (sama dengan di STAD, TGT)
·      Pre test.
·      Pemberian materi.    
·      Tim belajar masing-masing mencri tim mereka dan membahas semua hal yang berhubungan dengan materi.                     I
·      Team scores and team recognation.
·      Teaching Groups. Setiap hari guru ada di tim-tim yang berbeda untuk membantu kesulitan tim. Di sini dituntut keterampilan guru dalam membimbing kelompok kecil.
·      Test. Tes diberikan hampir 2 x seminggu, atau boleh disuruh belajar di rumah dengan LKS barn besoknya dites.
·      Whole Class Unit. Lebih kurang 3 minggu guru bisa menyetop program ini dan bisa belajar ke hal lain.

2.            Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction/DI)
Direct instruction merupakan suatu model pembelajaran yang bersifat teacher center(berpusat pada guru).
Langkah-langkah pelaksanaanya:
·      Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa untuk belajar
·      Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
·      Membimbing siswa
·      Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
·      Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapannya
3.            Project Based Learning (PJBL)
Pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah model pembelajaran yang inovatif, dan lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada pendidik atau guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Pembelajaran berbasis proyek Melalui pembelajaran kerja proyek, kreativitas dan motivasi siswa akan meningkat. Kerja proyek dipandang sebagai bentukopen-ended contextual activity-bases learning, dan merupakan bagian dari proses pembelajaran yang memberi penekanan kuat pada pemecahan masalah sebagai suatu usaha kolaboratif, yang dilakukan dalam proses pembelajaran pada periode tertentu.
Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pernyataan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok. Tujuannya adalah agar peserta didik mempunyai kemandirian dalam menyelesaikan tugas yang dihadapinya.
Langkah-langkah pelaksanaanya :
·         Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question).
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Pengajar berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik.
·         Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project.
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan  emikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta  mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
·         Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
·         Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project)
Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap roses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang  penting.
·         Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
·         Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.

4.            Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah model pembelajaran yang diawali dengan pemberian masalah   kepada     peserta didik dimana masalah tersebut dialami atau merupakan pengalaman sehari-hari peserta didik. Selanjutnya peserta didik menyeleseikan masalah  tersebut untuk menemukan   pengetahuan baru.
Langkah-langkah pelaksanaannya:
·         Orientasi siswa kepada masala
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, logistic yang dibutuhkan dan memotivasi siswa agar terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilihnya
·         Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
·         Membimbing penyelidikan individual dan kelompok
Guru mendorong siswa untuk memperoleh informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan pemecahan masalahnya
·         Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai
·         Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswamelakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses yang dilakukan.

5.            Model Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Ia menambahkan bahwa pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu.
Langkah-langkah pelaksanaannya:
·         Orientasi
Pada tahap ini guru melakukan langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang kondusif. Hal yang dilakukan dalam tahap orientasi ini adalah:
ü  Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil   belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
ü  Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan
ü  Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
·         Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk memecahkan teka-teki itu. Teka-teki dalam rumusan masalah tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam pembelajaran inkuiri, oleh karena itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
·         Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.
·         Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pemgumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.
·         Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
·         Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.

3 comments: