Translate

Tuesday, January 28, 2014

coto makassar

nheee diaa langkah2 buat coto makassar sedaaap

BAHAN:
500 gram daging sapi, sandung lamur
500 gram babat, rebus matang
300 gram hati sapi, rebus matang
200 gram jantung sapi, rebus matang
5 batang serai memarkan
4 sm lengkuas memarkan
2 cm jahe memarkan
5 lembar daun salam
250 gram kacang tanah, goreng haluskan
2,5 liter air cuci beras/tajin
1 sdm bumbu kaldu bubuk rasa sapi
6 sdm minyak sayur

Haluskan :
10 siung bawang putih
8 butir kemiri sangrai
1 sdm ketumbar sangrai
1 sdt jintan sangrai
1 sdt garam dan 1 sdt merica butiran

Pelengkap : bawang goreng, irisan daun bawang dan irisan seledri, sambal taoco
Haluskan : 10 bawang merah, 5 siung bawang putih, 10 cabai keriting rebus sebentar, 100
gram taoco, tumis dengan 6 sdm minyak sayur hingga matang, haluskan tambahkan
garam dan gula merah.

cara membuat:


  1. Rebus daging sapi, babat, hati dan jantung, beri serai, lengkuas, jahe dan salam. Setelah matang angkat, tiriskan, potong dadu. Jerohan sapi matang, potong dadu. Sisihkan.
  2. Panaskan minyak, tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum, masukkan kedalam kaldu, tambahkan kacang tanah goreng, didihkan.
  3. Penyajian, siapkan mangkuk, isi dengan daging dan jerohan beri kuahnya, taburi bawang goreng, irisan daun bawang dan seledri sajikan dengan buras dan sambal taoco.
  4. Sajikan hangat untuk 6 orang dan bisa disajikan bersama ketupat

arti yang terpendam

Cinta..
Dapatkah hati menafsir mimpi??
Berlari-lari mengejar memori
Mengikat kasih jalinan suci
Membakar jiwa yang penuh arti

Cinta..
Mimpi hanya mainan malam berlalu pergi
Tatkala fajar menghulur reality
Mengurai makna di kamar hati
Menemani diri menangisi sepi

Cinta..
Ikatan cinta yang sekian lama
Kian pudar di makan usia
Dingin kasihmu jelas nyata
Dirimu sandaran dikala duka
Lantaran dirimu bermain kata
Menjemput diriku Merangkak ke dunia nyata
Mengenal istilah sebuah cinta yang terpendam

Cinta..
Suara hati memaksa diriku
Merantai jiwa yang penuh sangsi
Membangun sepi di tembok hati
Mendekapi rindu mengalun puisi
Mengungkap setia di jendela janji
Sebuah kepastian cinta harus diukiri
Arti cinta yang terpendam….

cinta yang tak pasti



mungkin aku terlalu bodoh untuk mengerti
mungkin aku tak sengaja jg menyakiti
andai aku tau isi hatimu
andai kesempatan itu datang lagi padaku

sekarang mustahil bagiku
bahkan menyentuh bayangmu, aku tak mampu
sekarang aku terpuruk dalam jurang sesalku
dan cinta ni jadi sesak dalam dadaku
aku tau cinta ini sudah tak laku

tapi biarkan cinta ini aku miliki
biarkan cinta ni menjadi bebanku
aku tak peduli
meski menghambat jalanku
aku tau mencintaimu adalah tak pasti

Aku adalah puisi

biduk di langit masih kering tertawa
melihat aku yang tetap bercumbu dengan khayal
menari kata dalam balutan puisi
membingkaikan rasa dalam bait
puisi adalah aku
aku bercinta dengan kata
dan merangkai menjadi satu kenangan indah
dekapan kalimat panjang membuai mesra diriku
kutemukan ada detak lemah setia



Tulus



Kini aku berada di antara puing-puing egomu yang berserak di atas hamparan rinduku yang membiru..

Meski tirai kasih telah ku bentangkan dengan kelembutan membalut segala keraguanmu namun sia-sia yang ku dapat dari bisik suara hatimu..

Kau yang kecewa dengan keelokan rupa tak pernah membuka kembali beranda hatimu walau hanya tuk menyapa sang bunga..

Dengan menutup smua ruang jiwa kau lupakan keindahan cinta yang dulu pernah kita renda bersama..

Namun tulusnya rasaku menerima sakit ini walau raga tak sekuat hatiku tuk menyangga beban dukaku karna kehilanganmu..

Demi cintaku untukmu ku relakan hatiku tertutup dan tak berpaling meski rindu akan kasih selalu datang menggodaku..

Yang selalu merindumu..

Monday, January 27, 2014

Statistik Inferensial

Tugas Pendahuluan Statistik Inferensial
1.        Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial
Ø  Statistik deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu  gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Statistik deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Data yang disajikan dalam statistik deskriptif biasanya dalam bentuk ukuran pemusatan data (mean, median, dan modus), ukuran penyebaran data (standar deviasi dan varians), tabel, serta grafik (histogram, pie, dan bar).
Ø  Statistik inferensial adalah teknik analisis data yang digunakan untuk menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan. Jadi statistik inferensial membantu peneliti untuk mencari tahu apakah hasil yang diperoleh dari suatu sampel dapat digeneralisasi pada populasi. Penggunaan statistik inferensial didasarkan pada peluang (probability) dan sampel yang dianalisis diperoleh secara acak (random).
2.        Statistik Parametrik dan Statistik Non-parametrik
Ø  Statistik parametrik, tekhnik penggunaannya didasarkan pada asumsi bahwa data yang diambil mempunyai distribusi normal dan jenis data yang digunakan interval atau rasio.
Ø  Statistik non-parametrik, tekhnik penggunaannya tidak mengharuskan data yang diambil mempunyai distribusi normal dan jenis data yang digunakan dapat nominal dan ordinal.
3.        Signifikansi dan Tingkat Kepercayaan (confidence Interval)
Ø  Dalam bahasa Inggris umum,  kata  “significant”  mempunyai makna penting sedang dalam pengertian statistik kata tersebut mempunyai makna “benar” tidak didasarkan secara kebetulan. Hasil riset dapat benar tapi tidak penting. Signifikansi / probabilitas / α memberikan gambaran mengenai bagaimana hasil riset itu mempunyai kesempatan untuk benar. Jika kita memilih signifikansi sebesar 0,01, maka artinya kita menentukan hasil riset nanti mempunyai kesempatan untuk benar sebesar 99% dan untuk salah sebesar 1%.
Ø  Tingkat kepercayaan adalah tingkat keyakinan bahwa hasil statistik yang benar daripada satu yang dihasilkan oleh kebetulan. Tingkat kepercayaan (confidence interval)  atau risk level didasarkan pada gagasan yang berasal dari Teorema Batas Sentral (Central Limit Theorem). Gagasan pokok yang berasal dari teorema tersebut ialah apabila suatu populasi secara berulang-ulang ditarik sampel, maka nilai rata-rata atribut yang diperoleh dari sampel-sampel tersebut sejajar dengan nilai populasi yang sebenarnya. Lebih lanjut, nilai-nilai yang diperoleh tersebut yang berasal dari sampel-sampel yang sudah ditarik, didistribusikan  secara normal dalam bentuk nilai benar / nyata. Bentuk nilai-nilai tersebut akan menjadi nilai-nilai sampel yang lebih tinggi atau lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai populasinya. Dalam suatu distribusi normal, sekitar 95% nilai-nilai sampel berada dalam  dua simpangan baku (standard deviation) dari nilai populasi sebenarnya. Dengan kata lain, jika tingkat kepercayaan sebesar  95% dipilih, maka 95 dari 100 sampel akan mempunyai nilai populasi yang sebenarnya dalam jangkauan ketepatan sebagaimana sudah dispesifikasi sebelumnya. Ada kalanya bahwa sampel yang kita peroleh tidak mewakili nilai populasi yang sebenarnya.Tingkat kepercayaan berkisar antara 99% yang tertinggi dan 90% yang terendah.
4.        Derajat Kebebasan (Degree of Freedom)
Ø  Derajat kebebasan mempunyai dua makna yang berbeda. Dalam kaitannya dengan distribusi statistik  untuk memberikan nama dari salah satu parameternya. Dalam kaitannya dengan kecocokan model, derajat kebebasan menunjuk pada jumlah informasi yang independen yang ada digunakan untuk membuat estimasi terhadap informasi yang lain. Umumnya kita memulai jumlah derajat kebebasan dengan data. Semakin suatu prosedur atau model cocok, maka jumlah derajat kebebasan semakin kecil.  Penghitungan derajat kebebasan dilakukan melalui ukuran sampel. Derajat kebebasan merupakan pengukuran jumlah informasi dari data sample yang telah digunakan. Setiap penghitungan statistik dilakukan dari suatu sampel tertentu,  maka satu derajat kebebasan digunakan.
5.        Manfaat Statistik dalam Penelitian
Adapun manfaat statistik dalam penelitian adalah sebagai berikut :
Ø  Untuk mengenali atau menunjukkan adanya masalah (problem identification). Dengan tersedianya data statistik dalam berbagai jenis yang dikumpulkan dari waktu ke waktu, akan mudah dilihat adanya masalah.
Ø  Sebagai alat untuk penentuan sampel,  pengujian validitas dan reliabilitas instrument, penyajian data, dan analisis data. Analisis data lebih difokuskan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis penelitian yang diajukan.

Tugas Individu

Puisi_ Melepasmu kenangan....

            Melepasmu kenangan....

Jika cintamu bukan untukku lagi,
aku tidak akan pernah memaksamu untuk mencintaiku,
jika hatimu telah kau berikan untuk yang lain,
akupun takkan pernah memintanya,
Tapi izinkan aku untuk selalu memintamu
berbahagia dan jangan pernah lupakan 
jika dirimu pernah mengenal diriku sebagai
bagian dari hari-hari indahmu di masa lalu,
jangan pula pernah sesali jika cinta itu menyatukan kita
dalam sebuah ikatan .......

Cerpen_ Akhir Cerita Kita

Akhir Cerita Kita


Janjiku untuk setia denganmu ternyata tidak sejalan dengan takdir yang telah Tuhan ukirkan dalam hidupku, walau kuyakin bahwa ini yang terbaik buatku tapi kenapa hatiku sakit dan seakan tak rela menjalani semua ini.
Hari ini tepat tiga tahun semenjak berakhirnya kisah kita, untuk pertama kalinya kuberanikan jari ini menekan 12 digit nomormu yang belum bisa kuhapus dalam ingatanku ,
“kak bisa kita ketemu sebelum aku atau kk’ menjadi milik orang lain?” berhasil terkirim ke nomornya. Beberapa menit kemudian tanpa kusangka sebelumnya, dia membalas pesanku dan bersedia menemuiku dengan menanyakan tempatnya. Karpu adalah sebuah pantai indah yang menjadi batas antara kampungku dengannya yang telah aku pilih untuk bertemu dengannya. Sore itu tepat pukul 16.00 kulangkahkan kakiku menuju tempat itu dengan perasaan yang tak menentu, sebenarnya aku takut karena harus kuakui sampai saat dimana aku akan menjadi istri lelaki lain, aku belum bisa menghapus namanya dihatiku walau kutau seminggu lagi dia juga resmi menjadi milik orang lain tapi bedanya mungkin dia akan menjalani kehidupan dengan orang yang dia cintai. Dalam perjalanan sesekali butiran mutiara bercucuran dipipiku, tak bisa kubayangkan bagaimana aku bisa menatapnya setelah beberapa tahun belakangan ini aku tak pernah melihatnya dan apa yang harus kulakukan untuk menahan perasaanku yang masih terlalu besar untuknya?
Beberapa menit perjalanan akhirnya aku sampai di pantai itu, kulihat dia sedang asyik duduk di pinggir pantai menikmati keindahan ciptaan sang khalik, langkahku semakin berat untuk menghampirinya walau jauh dilubuk hatiku yang terdalam ingin rasanya aku berlari dan memeluknya untuk melepas kerinduanku yang telah lama terpendam. Saat aku tepat berada dibelakangnya, tanganku terasa kaku untuk sekedar menyentuh pundakmu yang dulu menjadi sandaranku saat terlelap dan lelah, bibirku kelu untuk memanggil namanya, semua terasa berat bahkan saat kuberanikan untuk menyebutnyapun aku harus relakan beberapa butir mutiara dari mataku bercucuran. Wajah yang itu masih seperti yang dulu, tatapan itupun masih seperti yang dulu tapi aku tak yakin jika rasanya masih sama denganku. Dengan senyuman dia memanggilku untuk duduk disampingnya sembari menikmati keindahan pantai itu,  “gimana kabarnya” ? Tanyanya. Alhamdulillah, kk’? Kataku. Syukurlah aku juga baik, oya mau bicara apa?? Tanyanya kembali. Aku terdiam kebingungan, entah apa yang harus kujawab untuk pertanyaannya kali ini, aku tidak berani untuk sekedar berkata bahwa aku merindukan saat-saat seperti saat itu, saat di mana aku bisa berada didekatnya bahkan berharap   bisa kembali bersandar di bahunya.
Emmmhhh dengar-dengar kakak mau merried yah?? Aku mencoba memberanikan diri untuk bertanya dan dia hanya terdiam sambil menatapku seakan ingin menyampaikan sesuatu yang mulutnya sulit untuk dia utarakan. Aku tahu dia sangat berat untuk membahas hal semacam itu tapi tatapanku seakan menuntut dia untuk berbicara dan syukur banget karena dia akhirnya mau bercerita. “Dulu aku pernah meminta seorang wanita untuk menjadi yang pertama dan terakhir dalam hidupku tapi dengan alasan yang entah kapan kutemukan dia pergi dan memintaku untuk melepaskannya, walau sakit dan tak ikhlas aku lepaskan dia karena aku tahu dia tidak bahagia denganku makanya dia meminta untuk pergi dariku tanpa dia tahu sebagian besar hidupku selama ini kunikmati dengan bergalau-galau ria mengenangnya tapi sekarang mungkin saatnya aku akhiri dan menuruti keinginan orang tuaku yang ingin melihatku menikah layaknya pria dewasa yang seumuran denganku makanya aku bersedia menikah dengan gadis yang telah dipilihkan untukku,”. katanya (dengan air mata yang berlinang). Mendengarnya hatiku terasa sakit bak ketibang pohon, aku tak bisa berkata sepatah katapun mendengar pengakuannya.
Selama ini kita berdua masih saling mencintai tapi berpisah dengan harapan orang yang kita cintai menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya. Tanpa sadar kepalaku telah kurebahkan di bahunya dengan air mata yang tidak tau cara untuk menghentikannya. “Aku minta maaf kak, tapi jujur selama ini waktukupun habis hanya untuk mengenangmu karena tak sedetikpun aku bisa melepas bayanganmu dipikiranku tapi dengan alasan kebahagiaanmu aku tidak pernah berani mengungkapkannya dan sekarang seperti halnya dirimu, akupun akan menikah dengan pria yang tidak kucintai tapi orangtuaku senang dengannya”.
Sambil memperlihatkan sebuah botol kecil dia berkata, “dulu kamu berjanji untuk jadi yang pertama dan terakhir untukku  makanya aku ingin walau kita hanya punya waktu sehari saja untuk bisa bersama, aku berharap kita wujudkan keinginan kita untuk bersatu diakhir usia kita dan botol ini akan kita kubur, siapapun yang takdirnya ternyata harus sendiri dengan alasan apapun dengan pasangan kita nantinya maka harus datang kemari membawa kertas yang berisikan alasan kenapa bisa sendiri dan nomor yang bisa dihubungi”. Katanya. Akupun hanya bisa ngangguk sambil tersenyum dan dia memelukku dengan erat seakan tidak rela melepasku untuk pergi menjalani kehidupan baru dengan pria yang lain. Tapi bagaimanapun, inilah takdir yang harus ku jalani, takdirku dengannya hanya sampai di sini, Tuhan hanya mau dia jadi bagian dari masa laluku dan aku percaya bahwa pilihanNya jauh lebih baik karena dialah yang lebih tau mana yang aku butuhkan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Kukubur anganku yang teramat besar untuk bersamanya karena kini ada orang yang butuh kasih sayang itu, orang yang begitu menyayangiku, mengabdikan hidupnya sepenuhnya untukku dan keluarga kita nantinya walau tak bisa ku tepis bahwa kisahku denganmu teramat indah untuk dilupakan tapi bagaimanapun kini aku milik orang lain begitupun denganmu. Harapanku Tuhan selalu menunjukkan arah dan kebahagiann untuk keluarga kita dan biarlah kisah kita jadi kenangan indah yang tak terlupakan. JJJ



Latar Belakang Perubahan Kurikulum (CBSA-2013)

Tugas Individu
        TUGAS PENGEMBANGAN KURIKULUM
” LATAR BELAKANG PERUBAHAN KURIKULUM DI          INDONESIA (KURIKULUM CBSA-KURIKULUM 2013) “



NAMA       : SYAIDAH

        NIM            : 20700111107


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2013/2014

Latar Belakang Perubahan Kurikulum dari kurikulum CBSA sampai kurikulum 2013
Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah tentu untuk menyesuaikannya dengan perkembangan dan kemajuan zaman, guna mencapai hasil yang maksimal. Perubahan kurikulum didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu dinamis. Selain itu, perubahan tersebut juga dinilai dipengaruhi oleh kebutuhan manusia yang selalu berubah juga pengaruh dari luar, dimana secara menyeluruh kurikulum itu tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh perubahan iklim ekonomi, politik, dan kebudayaan. 
Adapun latar belakang terjadinya perubahan dari kurikulum 1984(CBSA) sampai dengan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :
1.        Kurikulum 1984 (CBSA)
Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum 1984 berorientasi kepada tujuan instruksional, didasari oleh pandangan bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar-benar fungsional dan efektif. Oleh karena itu, sebelum memilih atau menentukan bahan ajar, yang pertama harus dirumuskan adalah tujuan apa yang harus dicapai siswa. Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Learning (SAL). CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
CBSA memposisikan guru sebagai fasilitator, sehingga bentuk kegiatan ceramah tidak lagi ditemukan dalam kurikulum ini. Pada kurikulum ini siswa diposisikan sebagai subjek dalam proses belajar mengajar. Siswa juga diperankan dalam pembentukkan suatu pengetahuan dengan diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat, bertanya, dan mendiskusikan sesuatu. Materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral yakni pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang diberikan. Pada tahun 1993, disinyalir bahwa pada kurikulum 1984, proses pembelajaran menekankan pada pola pengajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar yang  kurang memperhatikan muatan pelajaran, sehingga lahirlah sebagai penggantinya adalah kurikulum1994.
2.        Kurikulum 1994
 Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak.
Terdapat ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum 1994, di antaranya sebagai berikut:
a.    Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan.
b.    Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi).
c.    Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.
d.   Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial. Dalam mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah kepada jawaban konvergen, divergen (terbuka, dimungkinkan lebih dari satu jawaban), dan penyelidikan.
e.    Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, sehingga diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.
f.     Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang komplek.
g.    Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa.
Selama dilaksanakannya kurikulum 1994 muncul beberapa permasalahan, terutama sebagai akibat dari kecenderungan kepada pendekatan penguasaan materi (content oriented), di antaranya sebagai berikut :
Ø Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/substansi setiap mata pelajaran.
Ø Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.
Ø Permasalahan di atas terasa saat berlangsungnya pelaksanaan kurikulum 1994. Hal ini mendorong para pembuat kebijakan untuk menyempurnakan kurikulum tersebut. Salah satu upaya penyempurnaan itu diberlakukannya Suplemen Kurikulum 1994.
Usaha pemerintah maupun pihak swasta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan terutama meningkatkan hasil belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran terus menerus dilakukan, seperti penyempurnaan kurikulum, materi pelajaran, dan proses pembelajaran. Dengan dilaksanakannya UU No. 22 dan 25 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, sehingga sebagai konsekuensi logis harus terjadi juga perubahan struktural dalam penyelenggaraan pendidikan, maka bersamaan dengan hal tersebut terjadilah perubahan lagi pada kurikulum pendidikan menjadi KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
3.        Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Tahun 2004
Kurikulum 2004 lebih populer dengan sebutan KBK (kurikulum Berbasis Kompetensi) lahir sebagai respon dari tuntutan reformasi, diantaranya UU No 2 1999 tentang pemerintahan daerah, UU No 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom, dam Tap MPR No IV/MPR/1999 tentang arah kebijakan pendidikan nasional. KBK tidak lagi mempersoalkan proses belajar, proses pembelajaran dipandang merupakan wilayah otoritas guru, yang terpenting pada tingkatan tertentu peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan. Kompetensi dimaknai sebagai perpaduan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir, dan bertindak. Seseorang telah memiliki kompetensi dalam bidang tersebut yang tercermin dalam pola perilaku sehari-hari.
Kompetensi mengandung beberapa aspek, yaitu knowledge, understanding, skill, value, attitude, dan interest. Dengan mengembangkan aspek-aspek ini diharapkan siswa memahami, mengusai, dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari materi-materi yang telah dipelajarinya. Adapun kompentensi sendiri diklasifikasikan menjadi: kompetensi lulusan (dimiliki setelah lulus), kompetensi standar (dimiliki setelah mempelajari satu mata pelajaran), kompetensi dasar (dimiliki setelah menyelesaikan satu topik/konsep), kompetensi akademik (pengetahuan dan keterampilan dalam menyelesaikan persoalan), kompetensi okupasional (kesiapan dan kemampuan beradaptasi dengan dunia kerja), kompetensi kultural (adaptasi terhadap lingkungan dan budaya masyarakat Indonesia), dan kompetensi temporal (memanfaatkan kemampuan dasar yang dimiliki siswa).
   Sejalan dengan visi pendidikan yang mengarahkan pada dua pengembangan yaitu untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan kebutuhan masa datang, maka pendidikan di sekolah dititipi seperangkat misi dalam bentuk paket-paket kompetensi. Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus dapat memungkinkan seseorang untuk menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu.
Dasar pemikiran untuk menggunakan konsep kompetensi dalam kurikulum adalah sebagai berikut:
a.       Kompetensi berkenaan dengan kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam berbagai konteks.
b.      Kompetensi menjelaskan pengalaman belajar yang dilalui siswa untuk menjadi kompeten. Kompeten merupakan hasil belajar yang menjelaskan hal-hal yang dilakukan siswa setelah melalui proses pembelajaran.
c.       Kehandalan kemampuan siswa melakukan sesuatu harus didefinisikan secara jelas dan luas dalam suatu standar yang dapat dicapai melalui kinerja yang dapat diukur.
 Kurikulum Berbasis Kompetensi  berorientasi pada:
Ø  Hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna.
Ø  Keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya.
Kurikulum Berbasis Kompetensi  memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ø  Menekankan pencapaian kompetensi siswa, bukan tuntasnya materi. 
Ø  Kurikulum dapat diperluas, diperdalam, dan disesuaikan dengan potensi siswa (normal, sedang, dan tinggi). 
Ø  Berpusat pada siswa. 
Ø  Orientasi pada proses dan hasil. 
Ø  Pendekatan dan metode yang digunakan beragam dan bersifat kontekstual. 
Ø  Guru bukan satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. 
Ø  Buku pelajaran bukan satu-satunya sumber belajar. 
Ø  Belajar sepanjang hayat.
Ø  Belajar mengetahui (learning how to know), 
Ø  Belajar melakukan (learning how to do), 
Ø  Belajar menjadi diri sendiri (learning how to be), 
Ø  Belajar hidup dalam keberagaman (learning how to live together). 
Ujian akhir sekolah maupun nasional masih berupa soal pilihan ganda. Bila target kompetensi yang ingin dicapai, evaluasinya tentu lebih banyak pada praktik atau soal uraian yang mampu mengukur seberapa besar pemahaman dan kompetensi siswa. Namun kenyataannya sejumlah sekolah di Pulau Jawa, dan kota besar di luar Pulau Jawa telah menerapkan KBK. Hasilnya tak memuaskan. Guru-guru pun tak paham betul apa sebenarnya kompetensi yang diinginkan pembuat kurikulum. Oleh karena itu, pada tahun 2006 kembali terjadi perubahan menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
4.        Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Secara umum KTSP tidak jauh berbeda dengan KBK namun perbedaan yang menonjol terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu pada desentralisasi sistem pendidikan. Pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkan sekolah dituntut untuk mampu mengembangkan dalam bentuk silabus dan penilaiannya sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya. 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (sekolah/madrasah). Sedangkan pemerintah pusat hanya memberi rambu-rambu yang perlu dirujuk dalam pengembangan kurikulum. Jadi pada kurikulum ini sekolah sebagai satuan pendidikan berhak untuk menyusun dan membuat silabus pendidikan sesuai dengan kepentingan siswa dan kepentingan lingkungan. KTSP lebih mendorong pada lokalitas pendidikan. Karena KTSP berdasar pada pelaksanaan KBK, maka siswa juga diberikan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan secara terbuka berdasarkan sistem ataupun silabus yang telah ditetapkan oleh masing-masing sekolah. Dalam kurikulum ini, unsur pendidikan dikembalikan kepada tempatnya semula yaitu unsur teoritis dan praksis. Namun, dalam kurikulum ini unsur praksis lebih ditekankan daripada unsur teoritis. Setiap kebijakan yang dibuat oleh satuan terkecil pendidikan dalam menentukan metode pembelajaran dan jenis mata ajar disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan lingkungan sekitar. Akan tetapi, untuk tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, serta cara pembelajaran yang holistik dan menyenangkan, maka pemerintah kembali mengadakan perubahan kurikulum menjadi kurikulum 2013.
5.        Kurikulum 2013
Adapun ciri kurikulum 2013 yang paling mendasar ialah menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi. Sedangkan untuk siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritias. Tujuannya adalah terbentuk generasi produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Khusus untuk tingkat SD, pendekatan tematik integrative member kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami suatu tema dalam berbagai mata pelajaran. Pelajaran IPA dan IPS diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. 
Konsep kurikulum 2013 merupakan perpaduan antara hardskill dan softskill, artinya tidak hanya memberikan bekal pengetahuan kepada siswa tetapi juga keterampilan. Penilaian konsep kurikulum 2013 berdasarkan standar kompetensi lulusan (SKL), standar isi dan standar proses penilaian. Pembelajaran kurikulum ini sendiri lebih menekankan pendekatan scientific atau pengamatan dan buku yang dipakai berbasis kegiatan serta tematik terpadu.


 Ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013, antara lain sebagai berikut :
a.         Kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar, yang menyangkut metodologi pembelajaran, yang nilainya pada pelaksanaan uji kompetensi guru (UKG) baru mencapai rata-rata 44,46.
b.        Kompetensi akademik di mana guru harus menguasai metode penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa.
c.         Kompetensi sosial yang harus dimiliki guru agar tidak bertindak asocial kepada siswa dan teman sejawat lainnya.
d.        Kompetensi manajerial atau kepemimpinan karena guru sebagai seorang yang akan digugu dan ditiru siswa.
Kesiapan guru sangat urgen dalam pelaksanaan kurikulum ini. Kesiapan guru ini akan berdampak pada kegiatan guru dalam mendorong mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan apa yang telah mereka peroleh setelah menerima materi pembelajaran.