Translate

Monday, January 27, 2014

Data dan Uji Syarat Instrument

Data dan Uji Syarat Instrument


1.    Pengertian Data
v  Data adalah suatu bahan mentah yang jka diolah dengan baik melalui berbagai analisis dapat melahirkan berbagai keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan yang dapat berupa angka, lambang atau sifat.
2.    Jenin-jenis Data
v  Menurut Jenis Datanya, data dibagi atas dua bagian yaitu:
a.    Data Kualitatif, yaitu data yang dikategorikan menurut lukisan kualitas objek yang dipelajari atau data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna (Non-angka). Misalnya : Persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap Psikopat dan lain-lain.
b.    Data  Kuantitatif, yaitu data yang memiliki harga yang berubah – ubah atau bersifat variabel atau data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya: Jumlah pembeli saat hari raya Idul Adha, tinggi badan siswa kelas 3 IPA 1 dan lain-lain.
v  Menurut Sumbernya, data dibagi atas dua bagian yaitu :
a.    Data internal,  yaitu  data yang diperoleh atau bersumber dari dalam suatu instansi   ( lembaga/organisasi ). Misalnya : Data keuangan, data pegawai, data produksi, dll.
b.    Data eksternal, yaitu  data yang diperoleh atau bersumber dari luar instansi/ instansi yang lain. Misalnya : Data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
v  Menurut Sifatnya, data terbagi atas dua bagian yaitu :
a.       Data kontinu, yaitu data yang diperoleh dari hasil pengukuran atau data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Misalnya : Penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya.
§  Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.
b.      Data Diskrit, yaitu data yang diperoleh dari hasil perhitungan atau data yang nilainya adalah bilangan asli. Misalnya : Berat badan Ibu-ibu PKK Sumber Ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
v  Menurut Cara Memperolehnya, data terbagi atas dua bagian yaitu :
a.       Data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang menggunakan data tersebut. Data yang diperoleh seperti hasil wawancara atau pengisian kuisioner yang biasa dilakukan peneliti. Dalam metode pengumpulan data primer, peneliti/observer melakukan sendiri penelitian/observasi di lapangan maupun di laboratorium. Pelaksanaannya dapat berupa survey atau percobaan ( eksperimen ).     Misalnya : Mewawancarai langsung penonton bioskop XXI untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
b.      Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Msalnya :  Pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
v  Menurut Waktu Pengumpulannya, data terbagi atas dua bagian yaitu :
a.    Data Cross-Section/Acak , yaitu data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Misalnya : Laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. Angin Ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
b.    Data Time Series/Berkala, yaitu data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Misalnya : Perkembangan nilai tukar dollar Amerika terhadap euro Eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah Nurdin M. Top dari bulan ke bulan, dll.
3.    Skala Pengukuran Data
       Skala pengukuran data terbagi atas empat bagian, yaitu :
v  Nominal, yaitu skala yang hanya dapat membedakan sesuatu yang sifatnya kualitatif atau kategoris, misalnya jenis kelamin, warna kulit, dan agama atau  data dimana angka hanya merupakan lambang. Misalnya : pada variabel Jenis Kelamin : 1 untuk Laki-laki, 2 untuk Perempuan.
v  Ordinal, yaitu  skala yang dapat membedakan sesuatu dan juga menunjukkan tingkatan atau data dimana angka selain sebagai lambang, juga menunjukkan urutan. Misalnya : Pada variabel Tingkat Pendidikan : 1 SD, 2 SMP, 3 SMU dan  4 Perguruan Tinggi atau rangking kelas I, II dan III.
v  Interval,  berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol mutlak sehingga titik nol dapat digeser sesuka orang yang mengukur dan ukurannya memiliki interval/jarak. Misalnya : Berat badan antara 56-60 kg, nilai mahasiswa ( A = 4, B = 3, C = 2, D = 1 dan E = 0)
v  Rasio, berupa angka kuantitatif yang mempunyai nilai nol mutlak dan tidak dapat diubah sesukanya (tetap). Misalnya : Tinggi badan, jumlah warga desa, harga saham.
4.    Instrumen Pengumpul Data
       Ada beberapa instrumen pengumpulan data dalam melakukan penelitian, antara lain sebagai berikut :
v  Angket atau Kuesioner (questionaire), yaitu instrumen penelitian yang berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden (sumber yang diambil datanya melalui angket). Angket atau kuesioner dapat disebut sebagai wawancara tertulis, karena isi kuesioner merupakan satu rangkaian pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden dan diisi sendiri oleh responden. Beberapa prinsip penulisan angket adalah sebagai berikut :
1)   Isi dan tujuan pertanyaan, yang dimaksud disini adalah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan. Kalau berbentuk pengukuran, maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus ada skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.
2)   Bahasa yang digunakan, bahasa yang digunakan dalam penulisan angket harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.
3)   Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam angket dapat berupa terbuka atau tertutup, (dalam wawancara bisa terstruktur dan tidak terstruktur),  dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif dan negatif.
4)   Pertanyaan tidak mendua
5)   Tidak menanyakan yang sudah lupa
6)   Pertanyaan tidak menggiring, artinya usahakan pertanyaan tidak menggiring pada jawaban yang baik saja atau yang jelek saja.
7)   Panjang pertanyaan, pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, agar tidak membuat jenuh responden dalam mengisi.
8)   Urutan pertanyaan, urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju hal yang sulit.
v  Wawancara (Interview), yaitu suatu bentuk komunikasi verbal, jadi semacam percakapan, yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancara adalah sebuah instrumen penelitian yang lebih sistematis.  Dalam wawancara, pertanyaan dan jawaban yang diberikan dilakukan secara verbal. Biasanya komunikasi ini dilakukan dalam keadaan tatap muka, atau jika terpaksa dapat dilakukan melalui telepon. Hubungan dalam wawancara biasanya bersifat sementara, yaitu berlangsung dalam jangka waktu tertentu dan kemudian diakhiri. Dalam wawancara, orang yang dimintai informasi (sumber data) disebut dengan informan. Pewawancara harus dapat menciptakan suasana akrab, sehingga informan dapat memberikan keterangan yang kita inginkan dengan penuh kerelaan . Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur.
1)        Wawancara terstruktur
Pengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun sudah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara berjalan lancar. Adapun contoh wawancara terstruktur tentang tanggapan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah adalah sebagai berikut :
1.      Bagaiamanakah tanggapan Bapak/Ibu terhadap pelayanan pendidikan di kabupaten ini?
a)    Sangat bagus
b)   Bagus
c)    Tidak bagus
d)   Sangat tidak bagus
2.      Bagaiamanakah tanggapan Bapak/Ibu terhadap pelayanan bidang kesehatan di kabupaten ini?
a)    Sangat bagus
b)   Bagus
c)    Tidak bagus
d)   Sangat tidak bagus
2)        Wawancara tidak terstruktur      
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Adapun contohnya adalah sebagai berikut: “Bagaimanakah  pendapat Bapak/Ibu terhadap kebijakan pemerintah tentang impor gula saat ini dan bagaimana dampaknya terhadap pedagang dan petani ?”. Wawancara tidak terstruktur sering digunakan dalam penelitian pendahuluan malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang responden. Pada penelitian pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada pada objek, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan atau variabel apa yang harus diteliti. Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden. Berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari responden tersebut, maka peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada satu tujuan. Dalam melakukan wawancara maka pewawancara harus memperhatikan tentang situasi dan kondisi sehingga dapat memilih waktu yang tepat kapan dan dimana harus melakukan wawancara.
v  Observasi (Observation), yaitu suatu aktivitas peneliti melalui proses pengamatan dengan menggunakan pancaindra. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia, keadaan, kondisi, atau situasi dari objek yang diteliti dan mencatat setiap keadaan yang diamatinya. Dengan observasi peneliti melihat sendiri mengenai segala sesuatu atau segala kejadian yang ada di masyarakat.Untuk tujuan-tujuan tertentu, misalnya mengumpulkan data mengenai aspek tingkah laku manusia atau proses perubahan suatu hal yang tampak, observasi merupakan instrumen yang tepat atau baik. Kita mengenal beberapa jenis observasi sebagai instrumen pengumpulan data, yaitu observasi langsung, tidak langsung, sistematis, dan nonsistematis.


3.    Uji Persyaratan Instrumen
       Beberapa uji persyaratan instrumen adalah sebagai berikut :
v  Uji Validitas, yaitu  suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Validitas menunjukkkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria. Misalnya: Instrumen yang digunakan dalam sebuah penelitian  adalah dengan cara memberikan tes pengetahuan berupa kuesioner. Validitas dari isi kuesioner  tersebut harus disesuaikan dengan materi yang akan diberikan dan telah diperiksa terlebih dahulu oleh ke dua pembimbing dalam penelitian tersebut.
v  Uji Realibilitas, yaitu  suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang kali. Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsisten hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Reliabel tes berhubungan dengan ketetapan hasil tes.
v  Uji Homogenitas,   Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan atau membedakan dua kelompok sampel dan dibutuhkan bahwa ke dua kelompok harus homogen. Uji homogenitas untuk dua kelompok adalah dengan menguji kesamaan dua varians. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut :
Ho : σ12 = σ22
Ho : σ12 ≠ σ22
Untuk menguji hipotesis di atas digunakan rumus statistika sebagai berikut :
F =  Varians terbesar
       Varians terkecil
Syarat :
Tolak Ho bila Fh > F ½ α (dk -1, dk -2)




No comments:

Post a Comment